Semua Tentang Cinta
Jalan yang Diridhoi
Pernah ada kalimat,"Cinta yang sebenarnya adalah ketika ia membuatmu menitikkan air mata, tetapi kau masih peduli terhadapnya"
satu lagi,"Cinta yang sebenarnya adalah ketika ia memiliki cinta yang lain, tetapi kamu tetap tersenyum dan turut bahagia untuknya."
Keikhlasan dalam menjalin cinta itu penting. Keikhlasan menerima apapun bukan berarti mendiamkan dirinya dalam jalan yang salah. Menerima untuk bersama memperbaiki menjadi yang lebih baik. Apakah itu egois? Apakah itu sebuah tuntutan yang mengekang? Ya, bisa saja jika itu dikatakan sebuah tuntutan, tetapi ingat bahwa itu bukan tuntutan yang egois. Karena apa? karena tuntutan yang diberikan adalah agar dia menjadi diri yang lebih baik lagi di mata sang Pencipta, Allah azza wa jalla. Itulah peran dia ada di sampingnya. Dia tidak rela jika orang yang berada di sampingnya terpental dari jalur rel dan membiarkan itu oleng.
yang ini rada beda pembahasan ^_^
Karunia itu indah, cinta itu suci. Cinta Itu fitrah. Menyimpan rasa cinta pun juga anugerah. Hanya saja jalan menuju prosesnya yang terkadang membuat itu kotor. Adakah yang lebih indah selain cinta yang didapat dengan cara yang diridhoi-Nya?
Cinta itu indah ketika kita mampu mendapatkannya dengan cara mendekati pada sang Pemilik cinta dan mampu memberikan cinta pada-Nya
Yang sedang menanti,
menantilah dengan mendekat kepada-Nya. Lewat kidung-kidung doa yang tulus dan kerinduan yang suci untuknya yang terpilih oleh sebuah tabir yang indah dari sang Pemilik Cinta.
di persimpangan jalan dalam penantian, 2015
Comments
Post a Comment