Keindahan tentangmu - Cerita Cinta yang mengharukan
Keindahan tentangmu
Bukan, bukan karena kau sempurna
Bukan karena engkau haji muda
Bukan karena engkau anak tunggal dan kaya
Bukan karena pekerjaanmu yang bersahaja
Aku melihatmu kala itu
Sebelum aku tahu semua hal tentangmu
Yaa, hampir dua tahun yang lalu
Tatkala pamanku menyebut namamu dan aku tergetar
Entah apa ini, padahal aku buta akanmu
Semakin penasaran kutelusuri nama indahmu di sebuah akun media sosial
Akhirnya kutemukan nama itu, nama indahmu
Walau penuh ragu, kucoba add akun yang kuharap bisa membawaku kepadamu
Gayung bersambut kau konfirm permintaanku
Pesan demi pesan silih berganti mengalir dalam obrolan
Aku semakin .........
Tidak, aku bukan wanita yang pantas
Benakku menggeleng mengingat siapa diriku ini
Siapa lagi? aku hanya perempuan tak pandai agama
Tak jarang aku melebur diri dalam larangan-Nya
Walau aku tahu itu tak benar
Sedang kau, dari yang tersirat adalah lelaki bijak
Penuh kasih sayang, tak sombong, berilmu
Aku putuskan untuk mundur, mengoreksi diri
Diatas harapan dan impianku agar pantas untuk lelaki sepertimu
Aku tingkatkan kepatuhan diri, mendekat sang Illahi Rabbi
Tak mudah, sungguh tak mudah
Walau begitu aku tak boleh menyerah
Kuingat betul ayat Al Qur'an, bahwasanya lelaki yang baik hanya untuk wanita yang baik
Dari nmana kumemulai? dari sini, diriku sendiri
1436 H, saat itu namamu blur difikiranku
Yang ada hanya keinginan menjadi baik, lebih baik, terus begitu
''tingting'' bunyi tanda pesan masuk dari akun sosmed ku
Bibir ini mengembang, mata berkaca, ternyata darimu
Saat itu kau telah selesai bertahalul, satu dari rukun ibadah yang tengah kau jalani
Entah karunia macam apa ini
Tak henti kuucap syukurku pada Sang Khaliq
Tak lupa kutitipkan sebuah do'a
Di tanah haram itu engkau berkata, ''ucapkan doa'mu, ku-amin-kan dari sini''
Betapa sebuah anugrah ini telah menggembirakanku
Semenjak hari itu jarak semakin terasa dekat
Kebaikan demi kebaikan kau tunjukkan
Nasihat-nasihat terus mengalir untukku
Aku masih ingin terus belajar, menjadi yang pantas
Harapanku semakin mengerucut untukmu
Nama ''indah'' inilah yang selalu kusemogakan dalam do'aku
Slow respon, namun begitulah kata anak remaja tentang sikapmu
Tak apa, aku masih punya waktu panjang untuk sebuah kesabaran
Perubahan yang terjadi kini adalah ditengah sabarku, hatiku makin rindu
Untuk segera menjadikan nama indahmu adalah yang satu-satunya
Dan namaku adalah milikmu
Aku harus tetap bersabar, teguh diatasnya
Entah apa lagi, kemudian datang sosok lain yang juga baik
Mungkin inilah jawaban Rabb ku
Aku harus menanggalkan harapanku dan mulai melihat sekelilingku
Kupelajari ia, yaa memang dia sangat baik
Nasabnya, tabiatnya....
Namun apa aku bisa berkata ''iya'' ketika hati masih merindukan nama indah itu?
Sedang mata, mulut, selalu membandingkannya
Kuadukan kegelisahan ini pada Rabb ku
Aku tak punya cukup keberanian namun aku harus
Kuletakkan sejenak rasa maluku, kusimpan ditempat paling aman
Kujelaskan pada ''indah''ku, tentang perasaan yang berkembang
Kau teteskan air mata, dan mulai menjelaskan pula tentangmu
Yaa, kucoba pahami
Bukan penyesalan, setidaknya aku tahu kenyataan sebenarnya
Orang tua adalah segalanya, bagiku dan bagimu
Meskipun begitu kau tetap yang terbaik
Membawaku mengerti arti menyayangi
Kau pun ajarkan sebuah amalan sholih padaku, menuntunku
Kelak kuberharap syurga menjadi saksi pertemuan kita
Dibawah bendera persaudaraan yang terus kau kibarkan
Dan kini kusiap menjemput kisahku yang baru
Terima kasih untuk semua keindahan
Comments
Post a Comment